SISTEM AKUNTANSI HUTANG DAN PIUTANG
Sistem Akuntansi Piutang
Menurut S.Hadibroto: Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas
uang, barang , atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu
tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang pada umumnya
disajikan di neraca dalam dua kelompok yaitu Piutang usaha dan piutang
non usaha. Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi
penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan.
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang
perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang bersumber dari adanya
transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur
penjualan, dan penghapusan piutang.
Informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai piutang yang
dilaporkan berupa saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap
debitur, riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur,
dan umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.
Sistem Akuntansi Utang
Barang yang sudah diterima dari pemasok adakalanya tidak sesuai dengan
barang yang dipesan menurut surat order pembelian. Ketidaksesuaian
tersebut terjadi kemungkinan karena barang yang diterima tidak cocok
dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang
mengalami kerusakan dalam pengiriman atau barang diterima melewati
tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok, sehingga digunakan
sistem retur pembelian yang digunakan oleh perusahaan untuk pengembalian
barang yang sudah dibeli kepada pemasoknya.
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan Piutang dan Utang
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan piutang ke dalam kartu piutang diantaranya sebagai berikut :
1. Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit. Dokumen ini juga dilampiri dengan surat muat
(bill of lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung
untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari
transaksi pelunasan piutang oleh debitur. Dasar pencatatan ke dalam
kartu piutang digunakan surat pemberitahuan (remittance advice) sebagai
dokumen sumber.
3. Memo Kredit
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Memo
kredit dikeluarkan oleh bagian order penjualan dan jika dilampiri dengan
laporan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian penerimaan, merupakan
dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher)
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum, yang dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan
otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
penghapusan piutang.
Adapun yang menjadi dokumen yang digunakan dalam sistem retur pembelian dalam akuntansi utang adalah :
a. Memo debit
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi pembelian yang
memberikan otorisasi bagi fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembali
barang yang telah dibeli oleh perusahaan dan bagi fungsi akuntansi untuk
mendebit rekening utama karena transaksi retur pembelian.
b. Laporan pengirman barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pengiriman untuk melaporkan jenis dan
kuantitas barang yang dikirimkan kembali kepada pemasok sesuai dengan
perintah retur pembelian dalam memo debit dari fungsi pembelian.
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam pencatatan transaksi Piutang
dan Utang
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah :
1. Jurnal penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Umum
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.
4. Jurnal Penerimaan Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi retur pembelian adalah :
a. Jurnal retur pembelian atau jurnal umum
Catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi retur penjualan yang mengurangi jumlah persediaan dan utang dagang.
b. Kartu persediaan
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok persediaan
karena dikembalikannya barang yang telah dibeli kepada pemasoknya.
c. Kartu utang
Kartu utang digunakan untuk mencatat berkurangnya utang kepada debitur
akibat pengembalian barang pada debitur. Jika perusahaan menggunakan
voucher payable procedure, berkurangnya utang kepada debitur dicatat
dengan cara mengarsipkan memo debit dalam arsip bukti kas keluar yang
belum dibayar menurut nama debitur.
Fungsi-fungsi yang terkait dalam Akuntansi Piutang dan Utang
Pencatatan piutang dilakukan oleh fungsi akuntansi di bawah Departemen
Akuntansi keuangan. Tugas daripada fungsi akuntansi keuangan sendiri
dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah :
1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat
berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang yang digunakan
untuk merinci rekening kontrol piutang dalam buku besar atau berupa
arsip faktur terbuka (open invoice file).
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik dan mengirimkannya ke setiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatan riwayat kredit setiap debitur untuk
memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada
pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
Fungsi yang terkait dalam pencatatan utang terkait dengan adanya retur pembelian adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Pembelian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengluarkan memo debit untuk retur pembelian.
2. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang kepada fungsi
pengiriman seperti yang tercantum dalam tembusan memo debit yang
diterima dari fungsi pembelian.
3. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengirimkan kembali barang kepada
pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian dalam memo debit yang
diterima dari fungsi pembelian.
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi retur pembelian
dalam jurnal retur pembelian atau jurnal umum, berkurangnya harga pokok
persediaan karena retur pembelian dalam kartu persediaan, serta
berkurangnya utang yang timbul dari transaksi retur pembelian dalam
arsip bukti kas keluar yang belum dibayar atau dalam kartu utang.
Pencatatan Transaksi Piutang dan Utang
Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode yang ada, diantaranya :
1. Metode konvensional
Dalam metode ini, posting ke dalam kartu piutang dilakukan atas dasar data transaksi yang dicatat dalam jurnal.
Berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah :
a. Transaksi Penjualan Kredit
Transaksi ini dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan
yang dilampiri dengan surat order pengiriman dan surat muat yang
diterima oleh Bagian Piutang dari Bagian Penagihan.
b. Transaksi retur penjualan
Transaksi ini dicatat dalam jurnal retur penjualan atas dasar memo kredit yang dilampiri dengan laporan penerimaan barang.
c. Transaksi Penerimaan Kas dari Piutang
Transaksi ini dicatat dalam jurnal penerimaan kas atas dasar bukti kas
masuk yang dilampiri dengan surat pemberitahuan (remittance advice) dari
debitur.
Posting transaksi berkurangnya piutang dari peluanasan piutang oleh
debitur diposting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah
dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
d. Transaksi Penghapusan Piutang
Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum atas dasar bukti memorial yang
dibuat oleh fungsi kredit. Transaksi berkurangnya piutang dari transaksi
penghapusan piutang di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data
yang telah dicatat dalam jurnal umum.
2. Metode Posting Langsung
a. Metode posting harian
1. Posting langsung ke dalam kartu piutang dengan tulisan tangan. Dalam
metode ini, faktur penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan
timbulnya piutang diposting langsung setiap hari secara rinci ke dalam
kartu piutang.
2. Posting langsung ke dalam kartu piutang dan pernyataan piutang. Dalam
metode ini, media diposting ke dalam pernyataan piutang dengan kartu
piutang sebagai tembusannya atau tembusan lembar kedua berfungsi sebagai
kartu piutang.
b. Metode posting periodik
1. Posting ditunda (Delayed posting)
Dalam keadaan tertentu, posting ke dalam kartu piutang akan lebih
praktis bila dilakukan sekaligus setelah faktur terkumpul dalam jumlah
yang banyak. Dengan demikian, faktur penjualan yang diterima dari bagian
penagihan, oleh bagian piutang disimpan sementara, menunggu beberapa
hari untuk nantinya secara sekaligus diposting ke dalam kartu piutang
bersama-sama dalam sekali periode posting dengan menggunakan mesin
pembukuan.
2. Penagihan bersiklus (cycle billing)
Dalam metode ini, selama sebulan media disortasi dan diarsipkan menurut
nama pelanggan. Pada akhir bulan, dilakukan kegiatan posting yang
meliputi posting media yang dikumpulkan selama sebulan tersebut ke dalam
pernyataan piutang dan kartu piutang, menghitung dan mencatat saldo
setiap kartu piutang.
3. Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu (Ledgerless Bookkeeping).
Dalam pencatatan piutang ini, tidak digunakan buku pembantu piutang.
Faktur penjualan beserta dokumen pendukungnya yang diterima dari Bagian
Penagihan, oleh Bagian Piutang diarsipkan menurut nama pelanggan dalam
arsip faktur yang belum dibayar (unpaid invoice file). Arsip faktur
penjualan ini berfungsi sebagai catatan piutang.
4. Metode Pencatatan dengan Menggunakan Komputer
Dalam hal pencatatan piutang dengan menggunakan komputer dengan
menggunakan batch system, dokumen sumber yang mengubah piutang
dikumpulkan dan sekaligus diposting setiap hari untuk memutahirkan
catatan piutang. Dalam sistem komputer terbentuk dua macam arsip
diantaranya arsip transaksi (transaction file) dan arsip induk (master
file).
Pencatatan utang dapat dilakukan dengan 2 macam prosedur :
a. Account Payable Procedure
Dokumen yang digunakan dalam account payable procedure adalah :
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Kuitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau
tembusan surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim ke
pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut dilakukan.
b. Voucher Payable Procedure
Dokumen yang digunakan dalam dalam voucher payable procedure :
1. Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek (voucher atau voucher check).
Formulir ini mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai surat perintah kepada
bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang tercantum
didalamnya, sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan
pembayarannya (sebagai remittance advice), dan sebagai media untuk dasar
pencatatan utang dan persediaan atau distribusi lain.
2. Jurnal pengeluaran kas.
Prosedur dan Kebijakan Pada Akuntansi Piutang dan Utang
Pernyataan piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban
debitur pada tanggal tertentu dan (dalam pernyataan piutang bentuk
tertentu) disertai dengan rinciannya. Pernyataan piutang dapat berbentuk
:
a. Pernyataan saldo akhir bulan (balance end of month statement)
b. Pernyataan satuan (unit statement)
c. Pernyataan saldo berjalan dengan rekening konvensional (running
balance statement with conventional account)
d. Pernyataan faktur yang belum dilunasi (open item statement)
Prosedur yang membentuk akuntansi utang mengenai sistem retur pembelian, dianataranya :
a. Prosedur perintah retur pembelian
Retur pembelian terjadi atas perintah fungsi pembelian kepada fungsi
pengiriman untuk mengirimkan kembali barang yang telah diterima oleh
fungsi penerimaan (dalam system akuntansi pembelian) kepada pemasok
yang bersangkutan.
Dokumen yang digunakan oleh fungsi pembelian untuk memerintahkan fungsi
pengiriman mengembalikan barang ke pemasok adalah memo debit.
b. Prosedur pengiriman barang
Fungsi pengiriman barang mengirimkan barang kepada pemasok sesuai dengan
perintah retur pembelian yang tercantum dalam memo debit dan membuat
laporan pengiriman barang untuk transaksi retur pembelian tersebut.
c. Prosedur pencatatan utang
Pencatatan utang dijalankan oleh fungsi akuntansi yang berperan untuk
memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan retur pembelian (memo
debit dan laporan pengiriman barang) dan menyelenggarakan pencatatan
berkurangnya utang dalam kartu utang atau mengarsipkan dokumen memo
debit sebagai pengurang utang.
Pengendalian Internal Pada Transaksi Piutang dan Utang
a. Prosedur pengendalian pada transaksi piutang
Secara umum prosedur pengendalian intern pada transaksi piutang, diantaranya :
a. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan.
b. Pemisahan tugas yang mengurangi kesempatan yang memungkingkan
seseorang dalam posisi yang dapat melakukan dan sekaligus menutupi
kekeliruan atau ketidakberesan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.
Oleh sebab itu, tanggung jawab untuk memberikan otorisasi transaksi,
mencatat transaksi, dan menyimpan aktiva perlu dipisahkan di tangan
karyawan yang berbeda.
c. Perancang dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk
membantu pencatatan secara semestinya transaksi dan peristiwa, misalnya
dengan memantau penggunaan dokumen pengiriman barang yang bernomor urut
tercetak.
d. Pengamanan yang cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan
catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otorisasi
untuk akses ke program dan arsip data komputer.
e. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang
semestinya atas jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas pekerjaan
klerikal, rekonsiliasi, pembandingan aktiva yang ada dengan
pertanggungjawaban yang tercatat, pengawasan dengan menggunakan program
komputer, penelaahan oleh manajemen atas laporan yang mengikhtisarkan
rincian akan (misalnya saldo piutang yang dirinci menurut umur piutang)
dan penelaahan oleh pemakai atas laporan yang dihasilkan oleh komputer.
b.Prosedur pengendalian pada transaksi utang
Dari segi organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi
b. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian,
fungsi pengiriman, fungsi pencatat utang, fungsi akuntansi yang lain.
Dari segi otorisasi dan prosedur pencatatan
a. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian
b. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman.
c. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan pada
memo debit yang didukung dengan laporan pengiriman barang.
d. Pencatatan ke dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
e. Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan pemakiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
f. Laporan pengiriman barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman.
g. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar.
SIMPULAN
1. Sistem akuntansi piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang
perusahaan kepada setiap debitur, yang terjadi karena transaksi
penjualan kredit, retur penjualan, penerimaan kas dari piutang, dan
penghapusan piutang, dan sistem akuntansi utang meliputi prosedur
pencatatan distribusi pembelian berupa pengembalian barang yang dibeli
kepada pemasok yang bersangkutan.
2. Dokumen sumber untuk dasar pencatatan mutasi piutang adalah faktur
penjualan, memo kredit, dan bukti memorial, sedangkan untuk dokumen
sumber untuk pencatatan utang karena adanya pengembalian barang adalah
memo debit dan laporan pengiriman barang.
3. Metode pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang terdiri dari
metode konvensional, posting langsung ke dalam kartu piutang atau
pernyataan piutang, metode pencatatan tanpa buku pembantu (ledgerless
bookkeeping), sedangkan untuk metode pencatatan utang dilakukan dengan
metode account payable procedure dan voucher payable.
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang
adalah jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal penerimaan kas,
jurnal umum, dan kartu piutang dagang. Untuk catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat mutasi utang dalam account payable procedure
adalah kartu utang, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran kas.